Friday, 14 October 2016

Cara budidaya ikan cupang terlengkap dan 100% berhasil

bagi yang suka memelihara ikan Cupang dan berniat ingin ternak cupang juga, maka berikut ini beberapa tips untuk ternak ikan cupang.
1. Pemilihan Induk Cupang
Induk cupang yang siap untuk di pijah (Dibiakan) minimal sudah berumur 4 bulan, adapun ciri ciri khusus calon indukan yang sudah siap untuk dipijah adalah sebagai berikut;
Untuk Induk Jantan, bentuk badan harus terlihat sehat, dan sudah bisa membuat gelembung udara, atau busa yang cukup banyak di atas permukaan air, apabila kita baru membeli dari penjual ikan, maka minimal harus kita rawat selama 1 minggu untuk bisa menentukan apakan cupang ini layak untuk menjadi indukan, dan pada saat akan dipijah bentuk badan ikan jantan harus lebih besar dari ikan betinanya nanti.
Untuk Induk Betina, bentuk badan harus terlihat sehat, ditandai dengan bentuk tubuh bagian perut yang membesar, apabila diteliti akan terlihat ada telurnya, bukan membesar karena diberi makanan. dan juga pergerakannya terlihat lambat.
apabila kita sudah mendapatkan calon induk maka langkah selanjutnya adalah.


2. Menyiapkan tempat pemijahan.
Tempat pemijahan cupang boleh dibilang sangat mudah didapat, dan disiapkan. cupang yang sudah siap dipijah bisa di kawinkan di wadah berbentuk Ember, Gentong, Aquarium dan Container Plastik, saya sendiri, setiap kali memijahkan cupang dengan mengunakan wadah Container Plastik, karena lebih mudah dan aman untuk dipindah dan dari anak anak kecil, adapun kriteria wadah yang cocok untuk memijahkan, minimum tinggi dari setiap wadah itu 30 cm lebar yang saya gunakan 25 cm dan panjang 45 cm, lalu kita isi air, minimum 15 cm, air yang digunakan minimum sudah diendapkan 2 hari untuk air pam, karena air pam itu banyak sekali mengandung klorin dan kotoran yang sangat berbahaya, pada saat air diendapkan maka harus menggunakan wadah yang lain, dan diberikan obat untuk menghilangkan zat zat yang berbahaya bagi ikan cupang, setelah hari kedua, maka kita bisa lihat air pam yang kita endapkan itu, terdapat kotoran atau endapan yang tidak kita inginkan , walupun air yang kita endapkan itu kita tutup rapat, pasti akan terlihat endapannya, setelah air telah kita endapkan maka air ini siap untuk digunakan untuk pemijahan.


3. Pemijahan,
Pemijahan dimulai dengan wadah dan air yang sudah siap, lalu kita masukan daun ketapang, daun ketapang ini mudah di cari di tempat penjual ikan cupang. biarkan daun ini mengapung, tujuannya untuk tempat menempelkan busa dan tempat telur ikan, setelah itu masukan induk jantan, waktu pemasukan induk jantan kedalam wadah pemijahan sebaiknya pagi hari, karena suhu air masih dingin, biarkan induk jantan ini selama 1 hari, gunanya untuk induk jantan mengenal teritorinya, keesokan harinya, masukan toples induk betina kedalam wadah pemijahan , tujuannya untuk saling mengenal dulu, untuk memasukan toples induk betina ini juga sebaiknya pagi hari, dan diamkan selama 1 hari juga, ini berguna untuk melihat apakah induk jantan memang benar benar siap untuk memijah, apabila induk jantan memang siap memijah, maka esok hari kita akan melihat busa yang sudah dibuat oleh induk jantan, semakin banyak busa yang dibuat menunjukan memang induk jantan sudah siap, ketika itu barulah kita melepas induk betina kedalam wadah, pelepasan induk betina ini juga sebaiknya pada pagi hari, apabila kedua induk memang siap dan baik, maka keesokan hari atau paling lambat 2 hari setelah pemijahan kita akan menemukan busa yang dibuat induk jantan sudah berisi telur ikan, apa bila telur ikan sudah banyak sebaiknya induk betina segera diangkat, supaya induk betina ini tidak memakan lagi telurnya, sedangkan induk jantan masih kita biarkan selama 1 minggu lagi.

4. Perawatan benih ikan (beruyak)
Setelah telur ikan terlihat, maka dalam jagka waktu 24 jam telur akan menetas, menjadi beruyak, selama 1 minggu ini beruyak masih tidak membutuhkan makanan, karena mereka masih memiliki persedian makanan ditubuhnya, pada hari ketiga ketika persediaan makanan sudah habis maka peranan induk jantan sangat vital karena induk jantan inilah yang memberikan makanan kepada beruyak ini, dengan cara di masukan kedalam mulutnya, lalu setelah beberapa saat induk jantan akan memuntahkan kembali beruyak itu keluar, selama 1 minggu itu kita harus teratur memberikan makanan berupa cuk (jentik nyamuk) kepada induk jantan, gunanya agar induk jantan ini mempunyai persediaan makanan untuk beruyak tersebut, bisa juga diberikan pelet khusus untuk ikan cupang, yang dapat dibeli di toko penjual ikan.
pada masa ini jangan memberikan makan kutu air untuk induk jantan, karena kutu air yang ukurannya kecil dan sama dengan beruyak akan menyulitkan induk jantan membedakannya, ujungnya beruyak ikan juga akan disantap oleh induknya, untuk pemberian cuk (jentik nyamuk) juga harus dipili cuk yang masih lurus (belum berubah menjadi cuk bengkok) karena cuk bengkok lebih sulit dicerna oleh induk jantan.
hari ke 5 setelah beruyak menetas, sudah bisa dilihat perkembangannya, untuk itu kita harus membantu dengan cara memberikan kuning telur yang sudah matang, lalu dikeringkan dan setelah kering diberikan kepada beruyak ini, dan juga pada hari ke 6 , kita sudah bisa memberikan kutu air yang di saring kedalam wadah ini, karena beberapa beruyak sudah cukup besar dan dapat memakan kutu air yang di saring, hari ke 8 induk jantan sudah bisa dianggkat, dan dipisahkan kedalam toples tersendiri.
Sedangkan beruyak yang berumur 8 hari ini cukup kita beri makan kutu air yang disaring, sampai berumur 1 bulan, apabila pertumbuhannya pesat bisa diberikan anak cuk, dan cacing sutra secara terbatas, apabila perkembangan kurang pesat maka makananya harus tetap kutu air.

5. Pembesaran,
Setelah berumur 1 bulan beruyak ini sudah dapat dipindahkan kedalam wadah yang lebih besar, supaya perkembangganya lebih pesat lagi, dari segi makanan sudah bisa dikombinasi antara kutu air,cuk , cacing sutra dan pelet.
6. seleksi Beruyak
setelah beruyak berumur 2 sampai 2,5 bulan maka, sudah dapat dipisahkan dan dipilah, mana yang jantan dan betina, untuk jantan harus diberi wadah sendiri-sendiri, untuk betina masih bisa dicapur sesama betina, apabila setelah diseleksi ternyata cupang betina yang dominan maka dapat kita simpulkan salah satu dari induk tersebut kuran baik kualitasnya, biasanya induk betinannya.
maka sebaiknya induk betina itu tidak di pijahkan kembali. apabila baik, maka induk Jantan sudah dapat dipijahkan kembali 3 minggu setelah dianggkat dari tempat pemijahan.
7. Perawatan dan pembesaran
Perawatan anak cupang yang sudah berumur 2,5 bulan sangat mudah, yang jantan di beri wadah tersendiri, sedangkan yang betina bisa dicapur, yang perlu diperhatikan adalah kualitas airnya, air yang digunakan harus diendapkan dahulu minimum 2 hari setelah itu baru boleh digunakan untuk pergantian air ikan cupang, lebih baik lagi air yang diendapkan tersebut diberi daun ketapang, karena daun ketapang ini sangat berguna untuk mencegah penyakit ikan cupang.
8. Tantangan yang dihadapi
-Induk cupang yang dominasi warnaya putih atau kuning, sangat sulit untuk dipijahkan dengan induk dengan dominasi warna merah.
-Air yang digunakan untuk memijah kualitasnya tidak baik.
-Induk cupang belum siap untuk dipijah, walaupun sudah berumur lebih dari 4 bulan.
-Ukuran induk Betina lebih besar dari induk jantan.
-Bibit penyakit yang terbawa dari makanan ikan (Cuk, Kutu air,atau cacing sutra).
ok demikianlah pengalaman saya dalam beternak cupang, asik lho, bisa mengisi waktu luang dan gak bikin stress.
selamat mencoba

No comments:

Post a Comment